“SELAMAT JALAN YOSFREI FC, THE BLACK EAGLE FC TEMBUS SEMIFINAL”

BERITA

The Black Eagle FC

Dalam rangka memeriahkan ulang tahun Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero yang ke-85, pihak seminari bekerja sama dengan tim fratres SVD Ledalero menyelenggarakan pesta keluarga yang dimulai pada Rabu, 24 Agustus-Senin, 4 September 2022. Pesta keluarga kali ini diikuti oleh sembilan tim utusan dari masing-masing unit formasi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pesta keluarga diikuti oleh seluruh warga Ledalero dengan begitu antusias. Tak hanya para frater, para pastor, bruder dan karyawan/karyawati pun turut terlibat aktif dalam agenda tahunan ini.

Pada laga pembuka pertandingan sepak bola, Yosfrei FC, tim kebanggaan fratres unit Yosef tampil penuh percaya diri melawan The Black Eagle FC. Bermodalkan kemenagan telak 5-1 pada pertandingan uji coba sebelumnya, tim besutan Jekly Wea tampak optimis. Pada babak pertama, kedua tim sama-sama mengambil inisiatif untuk menyerang. "Secara kualitas, Yosfrei FC cukup menjanjikan untuk tampil pada laga final nanti sebab tim mereka diisi oleh pemain-pemain  sarat pengalaman seperti Iron Ngera, Mario Pusun dan Fergi Darut. Namun, kami tidak gentar. Kekalahan kemarin menjadi suatu catatan penting untuk pertandingan hari ini," tandas Ari Aran, Kapten The Black Eagle FC sebelum laga babak pertama dimulai.

Yosfrei FC

Tukar-menukar serangan terus terjadi. Tensi permainan kedua tim pun terus meningkat. Hingga akhirnya, beberapa pemain Yosfrei FC harus diganjar kartu kuning oleh Ertus Pangu, wasit kondang Ledalero asal unit Nitapleat. Saat pluit panjang pada akhir babak kedua dibunyikan, skor kacamata masih tetap tercatat di papan skor. Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak adu pinalti.

Baca juga:FILSAFAT DAN BOLA—SEBUAH KOMENTAR ATAS ARTIKEL BERJUDUL PERAN SEPAK BOLA DALAM MEMBENTUK PERADABAN HIDUP MANUSIA

 Pada laga adu pinalti, The Black Eagle menurunkan lima penendang terbaiknya yakni, Ari Aran, Yanto Lele, Nando Liko, Ertus Geju dan Alfian Zonga. Tak mau ketinggalan, tim asuhan Jekly Wea ini pun menurunkan pemain dengan performa terbaiknya yakni, Iron Ngera, Kim Saputra, John Sanga, Tino dan Mario. Namun sayang seribu sayang, angan Ferdin Reo dan kawan-kawan untuk menjadi jawara sepak bola Ledalero harus dibuang jauh-jauh oleh dua penyelamatan gemilang Fan Wasa, kiper utama The Black Eagle. "Tentunya, saya terharu karena tim kami bermain dengan catatan yang sedikit buruk. Tim kami kalah pada laga uji coba kemarin dulu. Namun, saya bangga bahwa para pemain tidak surut semangat. Mereka telah berhasil menjalankan instruksi dengan sangat baik. Mereka berhasil menahan imbang Yosfrei FC dan sesekali merepotkan barisan pertahanan lawan selama waktu normal. Saya berharap para pemain tetap dalam kondisi primanya dalam menghadapi tim selanjutnya pada partai semifinal mendatang. Kemenagan The Black Eagle sore ini akhirnya berhasil menampar keraguan sejumlah pecinta sepak bola di jagat Ledalero. Tim kami berhasil keluar sebagai juara dalam laga krusial ini," ungkap Rian Ibe, pelatih kepala The Black Eagle FC dengan wajah penuh haru.

wajah kemenangan The Black Eagle FC 

Sorak-sorai suporter The Black Eagle FC

Dengan kemenagan ini, Nando Liko dan kawan-kawan berhasil membawa kembali The Black Eagle FC untuk tampil pada laga semifinal mendatang. “Kemenangan ini bukanlah kemenangan perseorangan. Kemenangan ini merupakan kemenangan tim yang tidak bisa dipisahkan dari kerja keras dan semangat pantang menyerah. Kemenagan ini secara khusus kami persembahkan untuk seluruh pencinta The Black Eagle di mana saja mereka berada,” ujar Loys Adiman, ketua unit St. Agustinus. (Rio Ambasan, pengamat sepak bola lokal asal Wairpelit)

Post a Comment

0 Comments