*Oleh: Rian Tap
Mega
mulai mendulang gelap
Hujan
pun perlahan basahi tanah tanpa beban
Rengek
binatang di balik jerami hiruk pikuk
Sedang
nasi di piring sudah hampir habis.
Di
balik layar televisi politisi muda terus berteriak.
“Ayo,
pilih aku Jika mau beras dalam gentongmu terus terisi. Aku siap melayani.”
Fotonya
viral di media sosial.
Kata-kata
puitis diramu dan meraup suara minor.
Harta
dan kata-katanya login di hati warga.
Wajah
muda bermuka dua terus mengumbar janji.
Suara
minor dari ujung negeri terus meneriaki luka.
Setelah
ia naik tahta, tak lagi ada suara di balik televisi.
Ia menjadi pendiam yang telah bungkam dengan
uang.
Tangis
dari sudut- sudut penjuru terus menjerit,
Derai
sedih mulai gugur satu persatu,
Niat mengubah nasi menjadi roti hanyalah
mimpi.
Sudah
bertahun-tahun, dan waktu melebar luas tanpa tuntas.
Menanti
janjimu yang kabur bersama televisi tua itu.
Akhirnya
duka dan derita terus melebari jarak,
Engkau
sudah kehilangan aura.
Sedangkan
kami masih terus meliuk sepi,
dengan
derita yang tak pernah mati.
#27 Februari 2022
0 Comments