(Sumber: tekno.sindonews.com)
Kita telah memotret hidup sebegitu labilnya
hingga angin pun harus malu berteduh di mana
sebab tak ada yang terlewatkan.
Kita berubah begitu banyaknya dalam sesaat.
…………………………………………..
Adakah deretan story seperti itu banyaknya?
Di menit yang pertama sebuah pose foto
dengan sedikit senyum yang terluka.
Di menit yang kedua sebuah foto yang sama
tapi mengenakan caption
sedih.
Lalu berubah lagi di menit-menit sesudahnya.
Sebenarnya siapa yang sedang bahagia
dan apa yang sedang sedih?
Apa yang sedang kita rayakan.
Pusara beranda story Whatsapp
belakangan ini makin mengerikan.
Hingga malam minggu meratap tubuhnya
yang tak henti diributkan dan diperas.
0 Comments