Menanam Harapan dan Kasih: Aksi Tanam Pohon Keluarga Kudus, di Stasi Rawangkalo
Rawangkalo, 8 Januari 2024 - Dalam suatu momen yang penuh makna dan kesakralan, Kelompok Umat Basis St. Yosep Rakansake dan St. Yohanes Leonardi Kajo, lingkungan 4, Stasi Rawangkalo, Paroki Cor Jesu Wangka, mengukir sejarah dengan aksi tanam pohon keluarga Kudus yang tidak hanya meninggalkan jejak fisik, tetapi juga meresap dalam kehidupan rohaniah setiap keluarga yang terlibat.
Aksi ini bukan sekadar seremonial dari katekese saja, tetapi merupakan pertemuan jiwai yang menghubungkan setiap anggota keluarga dengan makna sejati kebersamaan. Pada Sabtu dan senin, 6-8 Januari 2024, pohon Bapak, pohon Mama, dan Pohon Anak ditanam di tanah suci dekat bak air, menandai komitmen mendalam untuk merawat kehidupan bersama sebagaimana air adalah sumber kehidupan.
Fr. Yohan Mataubana, SVD, salah satu mahasiswa IFTK Ledalero yang berlive in di Paroki Wangka memandu katekese bertemakan "Keluarga sebagai Dapur Iman Anak," menjelaskan bahwa melalui tanam pohon keluarga Kudus, mereka membangun tempat suci di tengah-tengah kehidupan sehari-hari. "Pohon-pohon ini bukan sekadar simbol, tetapi adalah nyawa dari keluarga-keluarga kita. Seperti pohon yang tumbuh, keluarga kita juga harus tumbuh dalam kasih dan harapan," ucapnya dengan penuh semangat.
Pesan mendalam juga datang dari Bapak Alo, ketua Stasi Rawangkalo, yang menggambarkan pohon keluarga sebagai cermin kehidupan. "Jika pohon layu, maka kehidupan kita dalam keluarga pun akan layu. Namun, jika kita merawatnya dengan penuh kasih, kehidupan dalam keluarga akan tumbuh subur," ungkapnya sambil melihat pohon yang baru ditanam dengan tatapan penuh harap.
Aksi tanam pohon ini tidak hanya menjadi moment pengenalan nilai-nilai keluarga kudus, tetapi juga menjadi pemicu bagi umat Allah di kedua KUB ini untuk kembali membangun sikap saling memaafkan dan menjalin kekompakan dalam kehidupan berumah tangga. Atmosfer penuh keakraban yang tercipta selama aksi ini memberikan bukti bahwa kebersamaan sejati tumbuh dari sikap saling peduli dan menghargai.
Semoga aksi tanam pohon keluarga Kudus di kedua Kelompok Umat Basis ini tidak hanya menciptakan berita, tetapi menjadi kisah yang membawa inspirasi dan kehangatan untuk setiap keluarga Kristiani, tidak hanya di lingkungan mereka sendiri, tetapi juga di seluruh dunia. Melalui langkah konkret ini, mereka membangun warisan spiritual yang tak ternilai, sebuah persembahan kasih yang tumbuh bersama pohon-pohon keluarga yang kian kokoh di bumi yang diberkati ini. (Fr. Yohan).
0 Comments