(Sumber gambar: thegorbalsla.com)
Tuhan
(Untuk Tuhan yang
sedang sepi)
Ini hanya sebuah pertanyaan Tuhan!
Untuk apa Tuhan mencipta?
Apakah Tuhan saat itu sedang sepi?
Atau Tuhan butuh jawaban atas segala pertanyaannya?
Setelah ada satu manusia Tuhan mulai mengawali luka-luka.
Tuhan apakah sepi itu luka?
Tapi ramai juga luka kan Tuhan?
Tuhan menang, tapi ia masih sepi
Tuhan menang tanpa bantuan
Bahkan ia terlebih dahulu kalah.
Tuhan aku juga mau menang,
Apakah harus bertanding
Atau tetap sepi?
Ledalero, 25 Desember 2021
(Baca juga: Paket Masuk || Puisi Nando Liko)
Di Kepala Mama
Kata mama “Kamu hanya punya saudara”.
Di kepala mama
Tanggal-tanggal masih sakit
huruf-huruf masih buta dibalut mulut
kaki lelaki masih kaku
Menetek rakus seperti haus.
Di kepala mama
Mandi itu perintah
Makan itu ketakutanmu, lapar itu ketakutannya
Ia berteriak karena ada telingamu
Di kepala mama
Ada rumah besar yang ia tinggalkan sesaat
Pergi menjadi malaikat untuk anak lelaki yang mau sehat.
Di kepala mama
ada hati yang terus
berhati-hati
Mencemaskan laki-laki sudah bisa berlari
Di kepala mama
Ada kepala kami laki-laki
Setelah mengakhiri telepon dari mama, Januari 2022
(Baca juga: Persyaratan Perlombaan Konten Kreator Sie Web dan Dokumentasi Wisma St. Agustinus Ledalero)
Telapak Tangan
Aku melihat garis-garis samar kecemasan
Mencari jalan untuk tiba
Aku melupakan tangan yang hilang di saku celana
Kemudian ditarik pelan-pelan keluar
Aku melihat dua tangan yang sama
Terkatup di depan kepala
Aku menyimpan tubuh
Sebelum ditelan mulut
Wisma Agutinus 2022
Manek Tatu, pria blasteran Manggarai-Timor penyuka satra dan penggemar berat Barcelona FC. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STFK Ledalero, Maumere dan menetap di Unit St. Agustinus.
0 Comments