PUISI ARNOL TERENG-DI PASAR DAN HUJAN WAKTU KULIAH

 

Pixabay.com

Hujan Tengah Malam

Hujan tengah malam

menembus celah-celah dinding

mengalir sampai ujung jadi banjir,

basah semua.

Tubuh basah, mata terjaga menjemput pagi.

Pagi-pagi semuanya nyinyir:

“kau yang buat to ? gara-gara kau to?”

 

Ahh… bukan mungkin lagi, tapi

pasti gara-gara semua!

 

Ledalero, 18 November 2022


Di Pasar

Di pasar selepas subuh hingga malam

dia meraba-raba harapan

pada setumpuk dagangan

pada hiruk pikuk orang

naik turun tangga

keringat meleleh ditekan

aturan yang tak pasti.

 

Di pasar

dia, nasib, nasi sepiring masih

dicubit-cubit lalat

yang saban hari mondar mandir

di depan dagangan.

 

Di pasar

masih ada sampah

terselip.

Ledalero, 19 November 2022


Hujan Waktu Kuliah

Waktu jalan ke kelas

hujan jatuh dari atas

daun, atap ke tanah,

kepala kuyup

tubuh jadi gigil.

 

Waktu di dalam kelas

pekik suara tumpah

dari mulut guru

gemuruh dalam ruang

selimuti kepala yang kuyup,

tubuh yang gigil:

“semoga kepala jadi hangat

dorong tubuh bangun bergerak”


Ledalero, 21 N0vember 2022

__________________________________

Tentang penulis

Arnol Tereng berasal dari Lembata. kini menjadi salah satu tawanan sunyi di Wisma Agustinus Wairpelit.

Post a Comment

0 Comments