PUISI IVAN TANI MALI-PATUNG IBU

 

Pixabay.com


PATUNG IBU

Kau menampakkan dirimu

Begitu anggun

Malam sampai rela menjadikan dirinya latar demi kebaya putihmu

Bermandikan bias gerimis

Kau makin manis

 

Sebegitu terpesonanya aku

Hingga lupa, tokoh utamanya sudah di seberang sana

Gerimis akhirnya menegur ubun-ubunku

Mendinginkan hasrat yang terlalu menggebu-gebu

Rindu yang terlalu buru-buru

Angan yang terlalu keliru

(Gerbang Kampus Ledalero, 11 Oktober 2022)


BUKAN ROTI SAJA

Berlalulah awan pagi ini.

Yang satu bertanya kepada yang sementara tersingkap setelah semalaman merengek,

“Bisakah kau sedikit lebih menahan tangismu?”

Jangan semalaman

Jangan juga terlalu dini hari

Derai tangismu melemahkan hatinya

Ia harus segera menjumpai jiwanya pagi-pagi

Jika tidak, dia tidak pernah ada hari ini”.

 

“Justru itu...” balasnya

“Aku menjumpai doanya

Amat sarat oleh penat

Dia butuh pelangi pagi ini, bukan roti saja.”


(Wisma Agustinus, 19 Oktober 2022)

____________________________________________

Tentang penulis. Ivan Tani Mali berasal dari Duaria. Kini sedang berdomisili di Wisma St. Agustinus Ledalero.

 

Post a Comment

0 Comments