Eloz Bura-Freedom Writers: Memetik Makna, Menggapai Masa Depan Yang Cerah (Resensi film Freedom Writers dalan tinjauan pedagogik dan psikologi pendidikan)

 

(sumber gambar:alamtara)

Pengantar

            Mengapresiasi setiap karya siswa merupakan salah satu pendorong dan penyemangat bagi siswa di masa yang akan datang. Seorang pendidik harus banyak sabar dan tetap tenang dalam menghadapi sifat atau karakter dari setiap siswa. Seorang pendidik harus terlebih dahulu masuk ke dunia siswanya, lalu mengubahnya dengan cara yang sesuai dengan apa yang mereka harapakan, artinya tahu hal mendasar apa yang mereka butuhkan.  Seorang guru harus memahami seluruh karakteristik dan kepribadian siswa-siswinya.

 Sinopsis Film

           Film Freedom Writers merupakan film yang menceritakan tentang pendidikan yang membebaskan, karena dalam film ini digambarkan adanya perkelahian antar geng yang membuat banyak siswa menjadi murid yang pembangkang dan masuk dalam lingkaran kekerasan. Siswa-siswi di sekolah ini merupakan mereka yang datang dari latar belakang yang bebeda, sehingga sering adanya perbedaan pendapat yang berujung pada perkelahian. Munculnya banyak perkelahian yang terjadi antar murid akibat perbedaan ras. Hal ini membuat para guru menjadi kurang senang dan kehilangan semangat untuk mengajar. Karena sudah kurang mampu mengatasi para murid yang keras kepala dan tidak mau mengalah ini maka pihak sekolah mempercayakan seorang guru baru yakni Ibu Erin untuk menjadi pendidik bagi mereka. Awalnya Ibu Erin merasa tugas ini sangat berat karena harus berhadapan dengan banyak siswa dengan latar belakang yang berbeda, namun perlahan-lahan Ia mulai menerima tugas ini dan menjalankannya dengan senang hati. Sering kali Ibu Erin mengalami banyak sekali tantangan, yakni karena siswa-siswi yang tidak mau mengalah satu sama lain yang kadang membuat Ibu Erin sedih dan tertekan. Namun, karena kepercayaan yang diberikan dan punya tanggung jawab atas keberhasilan dan kesuksesan murid-muridnya, Ibu Erin tidak mudah putus asa dan pantang menyerah dalam mengajar, melatih, dan mendidik murid-muridnya untuk mendapatkan masa depan yang baik. Dengan beberapa metode yang dilakukan Ibu Erin dan karena ketenangan dan kesabaran Ibu Erin inilah yang membuat para siswa menjadi sadar akan pentingnya solidaritas terhadap sesama. kelas yang sebelumnya ribut, gaduh, tidak terarah dan penuh dengan permusuhan menjadi kelas yang penuh dengan persaudaraan dan persahabatan berkat kesabaran dan semangati Ibu Erin.

 Hubungan Film dengan Nilai Pedagogi dan  Psikologi Pendidikan

         Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak. Artinya, sekolah berfungsi melanjutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai pengganti orang tua yang harus ditaati. Sehingga tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarah dan melatih. Sekolah harus mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Di sekolah guru merupakan Ayah, ibu, saudara-saudari dan keluarga bagi para siswa, maka para guru harus tenang dan sabar dalam proses pendidikan siswa-siswinya. Di sekolah, ketika siswa diminta untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu dalam proses pembelajaran, maka hasil dari kerja para siswa tersebut harus pertama-tama diapresiasi. Bagus atau tidak hasilnya harus terlebih dahulu diapresiasi supaya bisa membangkitkan semangat para siswa untuk terus berusaha dan berjuang demi mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Pendidik tidak boleh terlebih dahulu memarahi siswanya karena pekerjaan yang kurang memuaskan, tetapi sekali lagi harus diapresiasi mengenai hasil usaha mereka, jika tidak maka mereka akan tetap merasa salah dan malas untuk terus mencoba. Sikap yang ditunjukan oleh Ibu Erin terhadap para siswa merupakan sebuah sikap yang patut diapresiasi. Karena meskipun murid-muridnya begitu nakal dan terus bermusuhan Ibu Erin tidak pernah membentak atau emosi, tetapi beliau terlebih dahulu ikut masuk kedunianya mereka lalu pelan-pelan mengubahnya. Menurutnya yang jahat tidak boleh dilawan dengan kejahatan tapi dengan kebaika.

Makna yang direfleksikan

        Hal yang dapat kita pelajari dari film berkaitan dengan nilai pedagogik dan psikologi pendidikan adalah kesabaran dan semangat. Film ini memberi inspirasi sekaligus mengajarkan kita tentang bagaimana menjadi pendidik sekaligus teman yang baik bagi orang lain. Sebagai guru kita tidak boleh hanya memberikan atau mengajarkan ilmu yang kita punya, tetapi lebih dari itu kita harus bisa membawa murid-murid kita untuk mampu mengembangkan bakat dan potensi yang mereka miliki. Agar lebih percaya diri dalam praktek hidup sehari-hari. Dan sebagai siswa kita tidak boleh menjadikan perbedaan sebagai hambatan untuk bisa merasakan pendidikan yang layak dan memuaskan.

Penutup

           Film Freedom Writers merupakan sebuah film inspirasi yang sangat menarik, baik bagi para guru maupun para siswa. Ibu Erin merupakan seorang guru yang sangat inspiratif. Murid-murid yang sudah tidak dianggap oleh masyarakat sekitar karena sering terlibat dengan perkelahian dan banyak hal kurang baik lainnya, guru-guru di sekolah yang sudah tidak mampu lagi mengurus anak didiknya, karena menganggap masa depan mereka sudah tidak terarah, tetapi Ibu Erin bisa membuktikan masa depan murid-murid tersebut. Meskipun beliau seorang perempuan, tetapi dia mampu mengubah karakter siswa-siswinya hanya dengan semangat dan kesabaran. Maka dari itu, seperti Ibu Erin, para pendidik harus mampu menanamkan sikap sabar dalam diri dan tidak boleh mudah putus asa dalam mendidik, ketika berhadapan dengan siswa yang nakal dan pembangkang.




Fr. Eloz Bura, SVD Putra asal Maumere tepatnya Kloangpopot. Selain suka menulis ia juga seorang pemain musik drum dan gitar bass. Sekarang tinggal di Wisma St. Agustinus Ledalero, Mahasiswa Filsafat IFTK Ledalero, Semester III.

 

Post a Comment

0 Comments