pixabay.com
Aku
1//
sudah tua aku termakan tanah
bau asap tembakau bengis
terlalu banyak menutup, tertutup
menipu, tertipu duniaku
2//
aku terkenang pada masa yang salah
senjaku menguning pada jeruji
hausku sebatas pikir
laparku menjadi sepiring lamun pengantar tidur
aku hanya terkatup pada tatapan yang tak tersiram
kehangatan
3//
aku rindu sekuntum kabar di pagi hari
seperti setiap lorong kematian yang memberi jeda
antara raga dan rasa
kutemui senyum simpul gadis lesung
yang mengingatkan hati sebuah luka dan duka
aku rindu mawar dan kamu
berikan aku lagi mawar indahmu
padaku yang beranjak tua
penuh darah dan air mata
2021
Hujan (Lagi) 1
Setitik, setapak basah
Melangkah ragu pun malu
Basah kuyup tak mau melukai tubuhmu?
Egomu terlalu tinggi
Hujan (Lagi)
Rumput bertunas manis
Segar menawan, indah dipandang
Dipinang pujangga.
2021
Hujan (Lagi) 2
Hujan lagi dan Kau masih berdiam diri di balik selimut?
Keluarlah, Tuhan tak pernah mengirim amarah lewat hujan!
Tuhan bahkan mengirim terlalu berkat untuk setiap rintik
Yang jatuh pada kulit manismu saat
Matamu terkatup,
Memohon agar detak jantung terus-menerus memberikan cinta
yang paling cukup untuk sebuah hati yang sedang terluka.
2021.
Biodata
Albertus Tabe adalah nyong Ende yang sangat menyukai pantai, sepi dan serpihan kenangan. Tergabung dalam Komunitas ATA ENDE dan menekuni dunia tarik suara termasuk menarik detak jantungmu.
0 Comments